Quantcast
Channel: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Viewing all 1789 articles
Browse latest View live

Lomba Hijab dan Berhias Tanpa Cermin, diadakan Dharma Wanita FEB UB dalam Memperingati Hari Kartini

$
0
0

Hijab modern saat ini sudah menjadi trend dikalangan  muslimah, pandangan mengenakan hijab yang dulunya dianggap tidak bisa tampil cantik dan modis kini berubah 360 derajat. Trend hijab modern mengenalkan bahwa berhijab kini juga bisa tampil cantik, modis dan tetap syar’i. Trend ini kini juga tengah digemari oleh Dharma wanita FEB UB. Dalam rangka memperingati hari Kartini, Dharma wanita FEB UB mengadakan event “Lomba Hijab dan Berhias Tanpa Cermin”.

Lomba hijab dan berhias tanpa cermin ini dilaksanakan pada Jum’at (09/05) di Aula Gedung F lantai 7 FEB UB, tepatnya pukul 10.00 – 11.30. Ibu Ika, istri Dekan FEB UB mengatakan; “Acara ini dilaksanakan selain untuk memperingati hari Kartini juga sebagai silaturrahmi dan berbagi ilmu antar ibu-ibu”. Dharma wanita FEB UB sendiri selain mengadakan event di hari-hari peringatan, juga rutin mengadakan pertemuan setiap dua bulan sekali, beberapa acara yang kerap digelar yaitu arisan, talkshow, sosialisasi dan berbagai acara lainnya.

Dalam perlombaan ini peserta diberikan waktu 25 menit unjuk berhijab dan merias diri tanpa menggunakan cermin. Acara berlangsung meriah dengan iringan lagu-lagu yang dibawakan oleh beberapa Ibu Dharma wanita lain yang tidak mengikuti perlombaan. Perlombaan diikuti oleh sepuluh peserta diantaranya Ibu Ika, Ibu Krisna, Ibu Bambang, Ibu Wahyu, Ibu Malik, Ibu Munawar, Ibu Ratna, Ibu Rara, Ibu Shobirin dan Ibu Margono.

Sebelum pengumuman pemenang, Ibu Ghofar yang merupakan salah satu dari tim juri memberikan tutorial berhijab dan berias tanpa menggunakan cermin. Dalam tutorial ini, Ibu Ghofar memberikan contoh bagaimana cara berhijab rapi, modis tetapi tepat syar’i. Setelah pemberian tutorial hijab, Ibu Bambang menampilkan puisi lamanya bertema Ibu Kartini. “Puisi ini adalah puisi saya yang ke-201 yang saya buat sewaktu masih mahasiswa tingkat satu”, tutur Ibu Bambang. Setelah persembahan puisi dilanjutkan dengan pengumuman juara dan penyerahan hadiah serta pemberian doorprise kepada ibu-ibu Dharma Wanita yang telah hadir.

Kriteria penilaian dalam lomba ini diantaranya kerapian, keserasian, ketepatan waktu dan kreasi hijab. Perlombaan ini di nilai oleh 3 juri yang sudah memiliki pengalaman dalam berhijab modern dan berhias, dari 10 peserta diambil 6 pemenang. Juara 1 diperoleh oleh Ibu Krisna dengan skor 336,67, juara 2 diraih Ibu Bambang dengan skor 336 dan Ibu Ika Chandra meraih juara 3 dengan skor 335. Tiga pemenang lain yaitu harapan 1, 2, dan 3 diraih oleh IbuWahyu, Ibu Malik, dan Ibu Munawar. Skor masing-masing juara harapan diantaranya 316,67, 310 dan 308,33.

Dalam acara ini, Prof. Thantawi salah satu senior di FEB UB juga datang dan berpartisipasi menyumbangkan lagu send me the pillow. Acara peringatan Kartini ini kreatif dan menyenangkan, untuk event selanjutnya seperti hari ibu atau hari Kartini ditahun depan mungkin bisa diadakan acara serupa yang kreatif seperti talkshow tentang gizi keluarga”, tutur Prof. Thantawi. Ibu Zaki salah satu juri perlombaan  mengatakan; ” Saya senang sekali bisa berbagi pengalaman hijab modern dan berias dengan Ibu-ibu Dharma wanita, tenyata ibu-ibu sudah banyak yang pandai bertata rias tanpa cermin dan up to date juga dengan hijab modern.”

Ibu Ika mengatakan,”Peringatan kali ini sangat menarik, saya senang dan rasanya muda lagi setelah mengikuti lomba hijab modern karena biasanya saya mengenakan jilbab yang sederhana saja”. Setelah memperingati hari Kartini, dalam waktu dekat, sekitar bulan Juli Dharma wanita FEB UB akan mengadakan acara bakti sosial di daerah Malang Selatan.(hdn/azh)


FEB UB Melakukan Pemeriksaan Medis, guna Perhatikan Kesehatan Para Dosen dan juga Karyawan

$
0
0

Kesehatan merupakan salah satu penunjang bagi produktivitas para dosen dan karyawan FEB. Hal ini melatarbelakangi FEB untuk mengadakan kegiatan General Medical Check-up (GMC) secara kolektif bagi para karyawan dan dosen. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara FEB dengan Poliklinik Universitas Brawijaya (UB), sementara untuk pembiayaannya ditangung oleh FEB. Diadakan selama tiga hari, yakni pada tanggal 12 hingga 14 Mei 2014. Sebelumnya, pada tanggal 9 Mei 2014, seluruh dosen dan karyawan telah terlebih dahulu mengikuti sosialisasi tentang GMC. Pemateri dalam sosialisasi tersebut adalah Dr. dr. Tinny Endang Hernowati, Sp.PK. yang kini tengah menjabat sebagai kapala poliklinik UB. Dekan FEB, Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc., Ph.D. menuturkan bahwa kegiatan ini diadakan untuk membangkitkan kesadaran para civitas akademik di lingkungan FEB akan pentingnya kesehatan.

Dr. dr. Tinny Endang Hernowati, Sp.PK. ketika mengawali materi dengan menjelaskan tentang Poliklinik UB. “Kendati namanya masih poliklinik, namun Poliklinik UB memiliki standar yang tidak kalah jauh dengan rumah sakit. Pelayanan yang mampu dilakukan adalah hingga tingkat pratama”, ujar Beliau. Saat ini poliklinik UB telah memiliki berbagai laboratorium penunjang bagi pelayanan kesehatan kepada para warga UB.

GMC merupakan hal yang sangat perlu untuk dilakukan secara berkala bagi masyarakat yang berusia diatas 40 tahun, mengingat rentannya kondisi kesehatan pada usia tersebut. Akan tetapi walaupun belum 40 tahun, boleh-boleh saja melakukan General Medical Check-up, terutama bagi pemilik riwayat penyakit berbahaya. Dengan melakukan GMC, penyakit atau kelainan yang tidak mudah terdeteksi akan segera diketahui, sehingga tindakan penanganan juga dapat segera dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi pada penderita di kemudian hari. Keterlambatan penanganan suatu penyakit dapat berakibat fatal bagi penderita. Tidak hanya kematian, apabila penyakit tersebut menular, maka ada kemungkinan keluarga dekat pun akan terkena penyakit serupa hanya karena terlambat diagnosa.

Pada kesempatan kali ini, selain melakukan sosialisasi mengenai GMC yang akan diadakan, Dr. dr. Tinny Endang Hernowati, Sp.PK. juga berbagi tips untuk hidup sehat. Pertama, upayakan makanan sehari-hari telah memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna. Kedua, olahraga secara rutin selama 30 menit per hari. Ketiga, istirahat yang cukup dan sempatkan untuk rekreasi atau refreshing. Keempat, hindari stres, baik di tempat kerja maupun di rumah. Kelima, lakukan GMC secara berkala. (azm/azh)

Program Magister Manajemen FEB Sambut Baik Kunjungan Kepustakaan Program Magister Manajemen Universitas Haluoleo

$
0
0

Selasa (13/05), FEB mendapat kunjungan kepustakaan dari Program Magister Manajemen Universitas Haluoleo Kendari. Diikuti oleh kurang lebih enam orang dosen dan tiga puluh orang mahasiswa, kunjungan  ini bertujuan untuk sistem kepustakaan dan juga untuk mempelajari sejumlah thesis yang ada di perpustakaan FEB.  Pada awal kunjungan, rombongan diterima langsung oleh Dr. Aulia Fuad Rahman, S.E., M.Si., Ak. selaku Pembantu Dekan II dan Dodi Wirawan Irawanto selaku Ketua Program Magister Manajemen FEB. Beliau berdua menyambut baik kunjungan kepustakaan semacam ini atau berbagai studi banding lain, karena sesuai dengan keinginan FEB untuk berkonstribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya share ilmu dan pengetahuan semacam ini, maka masing-masing institusi akan semakin berupaya untuk meningkatkan mutu mereka.

Para tamu dari Program Magister Manajemen Universitas Haluoleo Kendari berkeliling FEB dan juga memasuki perpustakaan FEB didampingi oleh sejumlah perwakilan dari Asosiasi Mahasiswa Magister Manajemen. Para dosen dan mahasiswa yang berkunjung tampak cukup antusias untuk membaca berbagai thesis yang terdapat di perpustakaan. Bahkan kunjungan ini tengah menjadi agenda rutin bagi meraka. Lamuhilu yang merupakan salah seorang mahasiswa Universitas Haluoleo menuturkan, “Kami memilih berkunjung ke Program Magister Manajemen FEB karena merupakan salah satu Program Magister Manajemen terbaik di Indonesia”. Walaupun beranggapan perpustakaan FEB telah sangat bagus, untuk kedepannya Ia mengharapkan FEB meningkatkan pelayanan dan kapasitas perpustakaan FEB, mengingat semakin banyaknya thesis ataupun buku yang menjadi koleksi, maka kemungkinan jumlah pengunjung perpustakaan FEB akan semakin bertambah lebih banyak lagi.

Lippo Pamuncak, Ketua Asosiasi Mahasiswa Magister Manajemen mengatakan bahwa Program Magister Manajemen FEB membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pihak eksternal untuk melakukan kunjungan kepustakaan ataupun studi banding lainnya. “Kami akan senantiasa menyambut kunjungan mereka dengan baik”, pungkasnya. Rencananya minggu depan akan ada dua perguruan tinggi yang akan berkunjung ke Program Magister Manajemen FEB. Tingginya minat berbagai perguruan tinggi lain untuk berkunjung ke FEB merupakan salah satu indikator kini FEB telah semakin dikenal dan diperhitungkan di dunia pendidikan kancah nasional, maupun internasional. (azm/azh)

Prospek Kerja Akuntan pada Bidang Syariah, Masih Sangat Terbuka Lebar

$
0
0

Perkembangan berbagai bidang bisnis berbasis Syariah saat ini tengah berkembang dan tumbuh pesat, seiring dengan semakin maraknya masyarakat yang sadar akan manfaat lebih dari penggunaan basis tersebut. Marjin pertumbuhan tiap tahun telah menyentuh angka lebih dari 50 persen. Tentunya dengan tingginya pertumbuhan ini, jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan pun turut meningkat tajam. Menurut hasil prediksi dari sejumlah lembaga, setidaknya dalam lima tahun ke depan, untuk dipekerjakan sebagai akademisi saja membutuhkan setidaknya 38.940 orang lulusan. Padahal tiap tahun jumlah lulusan dari jurusan yang benar-benar sesuai dengan bidang ini hanya berada pada kisaran 3000 orang lulusan. Belum lagi apabila ditambah dengan selain akademisi, tentu angka tersebut meningkat drastis. Hal tersebut disampaikan oleh Achmad Zaky, S.E., MSA., Ak. dalam gelaran Sharia Academy pada tanggal 14 Mei 2014 yang diadakan di Gedung Pascasarjana FEB.

Kemudian Beliau juga menuturkan bahwa beberapa profesi yang merupakan prospek bagi para lulusan dengan latar belakang pendidikan Akuntansi berbasis Syariah atau Ekonomi Islam adalah Akuntan Syariah, Profesional Industri, Perencana Keuangan, Penulis Buku, Dewan Pengawas Syariah (DPS), Filantropi Syariah, Media Ekonomi serta Keuangan Syariah, dan masih banyak lagi. Dalam beberapa tahun ke depan, pengawasan lembaga keuangan berbasis Syariah akan dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan begitu OJK akan merekrut banyak SDM dengan latar belakang pendidikan berbasis Syariah. Hal ini dipengaruhi dengan semakin banyaknya entitas bisnis keuangan berbasis Syariah yang masing-masing minimal harus diawasi oleh satu orang DPS, bahkan mayoritas membutuhkan pengawasan lebih dari satu orang orang DPS, mengingat nilai transaksi merela yang terus tumbuh pesat.

Untuk menjadi seorang Akuntan Profesional dengan basis Syariah, perlu melewati ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah (SAS). Ujian tersebut memiliki tiga level dan hanya diadakan setiap enam bulan sekali. Pada kesempatan kali ini, Achmad Zaky, S.E., MSA., Ak. yang kini menjabat sebagai ketua (Islamic Finance and Accounting Studies) IFAS juga berbagi tips untuk menghadapi ujian SAS. “Kuncinya adalah fokus pada materi yang akan diujikan dan berusaha untuk benar-benar memahaminya, bukan hanya menghafal”, tegas Beliau. Hal yang kerap menghambat para peserta ujian SAS adalah kesulitan dalam pengerjaan soal yang bersifat studi kasus, maka dari itulah pemahaman akan materi yang diujikan merupakan salah satu hal vital yang harus diperhatikan. (azm/azh)

Hadapi “Tuntutan”, LDC FEB UB Segera Luncurkan Program Baru

$
0
0

Tuntutan akan penguasaan bahasa asing semakin lama semakin terdesak untuk dipenuhi. Seorang mahasiswa tidak dapat dengan mudahnya meraih gelar kesarjanaan (baik S1, S2 dan S3) meskipun secara akademik dinyatakan berhasil, apabila ia tidak dapat memenuhi score minimum bahasa asing yang disyaratkan oleh institusi pendidikan (TOEFL/TOEIC). Aturan serupa juga telah lama diterapkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) untuk semua jurusan di tiap jenjang pendidikan. “Sebagai contoh di jenjang S1, mahasiswa Jurusan Manajemen dan Ilmu Ekonomi harus memiliki score TOEFL min 450, sedangkan Jurusan Akuntansi mewajibkan mahasiswanya memiliki minimal TOEFL score 475”, jelas Lita Damayanti  (Koordinator Akademik Learning Development Center/LDC).

Menyikapi hal itu, LDC, sebuah lembaga dibawah naungan FEB UB yang menawarkan program bahasa asing, khususnya bahasa inggris segera meluncurkan program-program baru. “LDC memiliki beberapa program yang telah berjalan diantaranya tes dan kursus TOEFL (privat atau regular), jasa penerjemahan,jasa Proofreading dan Editing”, tambah Lita yang juga menjadi staf pengajar di LDC. Bahkan dalam waktu dekat, LDC dibawah kepemimpinan Adri Putra Nugraha, SE.,MPA.,Ak akan meluncurkan 3 program baru yaitu TOEIC Test, English for Occupational Purposes dan English for Academic Purposes.

Program ini didasarkan pada tuntutan pada dunia akademik dan dunia kerja. “Untuk English for Occupational Purposes, LDC menawarkan pelatihan listening, speaking dan writing untuk menghadapi wawancara kerja, membuat surat lamaran kerja dan biodata diri, surat bisnis, dan presentasi bisnis. Sedangkan untuk English for Academic Purposes, kami menyebutnya sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) LDC kepada mahasiswa FEB UB, berupa pelatihan membaca dan menulis karya ilmiah. Untuk TOEIC Test, LDC akan memulainya minggu depan”, jelas Lita. Tidak hanya menawarkan program bebayar dan gratis, LDC dalam menjalankan programnya selalu menyisipkan kemandirian mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya. “Jadi, walaupun dibantu oleh LDC, kami juga membimbing mahasiswa untuk meningkatkan kualitas bahasa inggrisnya”, tegasnya. (ris)

FEB UB Mewujudkan Kepeduliannya terhadap Lingkungan

$
0
0

Berawal dari kepedulian Dekan FEB UB Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc., Ph.D., dengan lingkungan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), beliau melihat lingkungan yang ada di sekitaran kampus kurang terawat, akhirnya tercetus sebuah ide dari Dekan FEB UB untuk membentuk suatu komunitas dari para mahasiswa yang ada di FEB UB yaitu Duta Lingkungan. Hal ini adalah suatu bukti nyata yang di buat oleh FEB untuk mewujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Duta Lingkungan adalah sebuah komunitas yang di bentuk untuk peduli terhadap lingkungan, semua elemen lingkungan yaitu Api, Air, Udara, dan Tanah. Ke-empat elemen tersebut menjadi Departemen-Departemen yang ada di Duta Lingkungan, di setiap departemen itu akan lebih fokus tentang permasalahan lingkungan dari setiap elemen. Untuk waktu dekat ini, setiap departemen punya fokus permasalahannya masing-masing, Api tentang permasalahan listrik-listrik di lingkungan kampus, seperti mengingatkan kepada setiap Mahasiswa untuk mematikan listrik yang tidak di gunakan, Air tentang permasalahan penggunaan air, lebih menggunakan air secara efisien, Udara akan membuat area khusus merokok dengan fasilitas yang memadai, sehingga nantinya para perokok pasif atau orang-orang yang tidak merokok akan merasa lebih nyaman di lingkungan kampus, dan yang terakhir tanah tentang permasalahan-permasalahan yang menyangkut tentang tanah seperti sampah-sampah yang berserakan di jalan. Duta Lingkungan ini pada awal di bentuk dengan Mahasiswa yang di tunjuk oleh Dekan FEB UB berjumlah 10 orang, dan pada saat acara Grand Launching Duta Lingkungan mereka membuka Open Recruitment kepada siapa saja mahasiswa yang ingin bergabung dengan Duta Lingkungan, acara ini sekaligus peresmian terbentuknya Duta Lingkungan. (ilh/azh)

Pengumuman Wisuda Periode VII 31 Mei 2014 Th Akademik 2013/2014

Ingin Dirikan Program Internasional, UNJ Studi Banding ke FEB

$
0
0

Kamis (22/5), tampaknya kian hari, nama besar FEB semakin dikenal di kancah Nasional. Indikasinya adalah semakin banyak perguruan tinggi yang melakukan studi banding ke FEB. Salah satu diantaranya adalah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berkunjung dalam rangka mempelajari keberhasilan FEB mendirikan program internasional di seluruh jurusan. Perwakilan dari UNJ ditemui langsung oleh Ketua Program Internasional dari masing-masing jurusan yang ada di FEB, yakni Devanto Shasta Pratomo, S.E., M.Si., MA., Ph.D. (Jurusan Ilmu Ekonomi), Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com. (Jurusan Manajemen) dan Yeney W. Prihatiningtias, S.E., MSA., Ph.D., Ak. (Jurusan Akuntansi). Perwakilan FEB memaparkan berbagai hal terkait program internasional, meliputi kurikulum, proses penerimaan, biaya, dan masih banyak lagi. “Menurut perwakilan dari UNJ, FEB UB dipilih oleh UNJ karena sejak 2007 telah menyelenggarakan program internasional dengan baik”, ujar Devanto Shasta Pratomo, Ph.D. ketika diwawancarai. FEB senantiasa menyambut dengan baik studi banding semacam ini, sebagai salah satu bentuk konstribusi FEB bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Di lain sisi, FEB memanfaatkan berbagai studi banding dari berbagai instansi untuk mengidentifikasi berbagai hal yang perlu ditingkatkan. Karena dalam studi banding pasti ada tukar informasi antar instansi yang terlibat. (azm)


FIB Unair Studi Banding tentang Program Fast Track ke FEB UB

$
0
0

Kamis (22/5), FEB mendapatkan kunjungan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi banding mengenai program Fast Track yang telah sama-sama dimiliki oleh masing-masing. “Mereka membandingkan program fast track yang mereka lakukan dengan program fast track yang ada di FEB”, ujar Pembantu Dekan I, Dr. Ghazali Maski, S.E., MS. ketika diwawancarai.

Beliau juga menuturkan bahwa perbedaan antara program fast track yang ada di FIB Unair dengan yang ada di FEB UB adalah pada pendanaannya. Mahasiswa yang menempuh program fast track di FEB UB mendapatkan beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Sementara fast track di FIB Unair dilaksanakan secara mandiri. Tentunya perbedaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Selain untuk saling bertukar informasi dan ilmu, studi banding semacam ini juga dimanfaatkan untuk menginstropeksi segala hal yang perlu ditingkatkan oleh FEB UB. Dengan begitu kedepannya FEB UB akan dapat meningkatkan kualitas secara terus-menerus dan berkesinambungan. (azm/azh)

Program Magister Manajemen FEB Kembali Mendapat Kunjungan Studi Banding dan Kepustakaan

$
0
0

Kamis (22/5), Program Magister Manajemen (PMM) FEB mendapat kunjungan kepustakaan serta studi banding dari Program Magister Manajemen Universitas Negeri Riau (PMM-UNRI). Diikuti oleh sejumlah dosen dan puluhan mahasiswa mereka, kunjungan  ini bertujuan untuk saling berbagi informasi dan ilmu yang dimiliki.  Pada awal kunjungan, rombongan diterima langsung oleh Dodi Wirawan Irawanto, S.E., M.Com., Ph.D.  selaku Ketua PMM FEB. Beliau menyambut baik kunjungan kepustakaan semacam ini atau berbagai studi banding lain, karena sesuai dengan keinginan FEB untuk berkonstribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya share informasi dan ilmu semacam ini, maka masing-masing institusi akan semakin berupaya untuk meningkatkan mutu mereka.

Para tamu dari Program Magister Manajemen UNRI berkeliling Gedung Pascasarjana dan juga memasuki perpustakaan FEB didampingi oleh sejumlah perwakilan dari Asosiasi Mahasiswa Program Magister Manajemen (AMPMM). Para dosen dan mahasiswa yang berkunjung tampak cukup antusias untuk mengetahui berbagai kelebihan dan fasilitas yang ada pada Program Magister Manajemen FEB. Keberadaan AMPMM juga cukup menarik perhatian, karena telah berhasil membantu para mahasiswa menghadapi berbagai kendala dalam proses studi.

Ketua PMM FEB mengungkapkan, “dengan adanya AMPMM, berbagai kegiatan PMM FEB menjadi lebih terencana dan terorganisir dengan lebih baik”. Sementara Lipho Eka Pamuncak, Ketua Asosiasi Mahasiswa Program Magister Manajemen mengungkapkan bahwa Program Magister Manajemen FEB membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pihak eksternal untuk melakukan kunjungan kepustakaan ataupun studi banding lainnya. Tingginya minat berbagai perguruan tinggi lain untuk berkunjung ke FEB merupakan salah satu indikator kini FEB telah semakin dikenal dan diperhitungkan di dunia pendidikan kancah nasional, maupun internasional. (azm)

Koperasi Insan (KOPI), Berdayakan dan Sejahterakan Anggota

$
0
0

 

Berdiri sejak 1999, Koperasi Insan (KOPI) yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Umar Burhan, Dr. Titik Multifiah,  Drs. Hasbullah Nur Yasin dan Setyo Budianto, S.E hingga saat ini masih bertahan di tengah kondisi perekonomian yang sangat dinamis.

KOPI adalah milik FEB UB yang berdiri sendiri dan mandiri dari dana simpanan wajib dan pokok dari anggota. Anggota KOPI berjumlah 138 yang terdiri dari dosen, karyawan dan pensiunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB)”, jelas Arif Hidayat, S.Kom, Sekretaris KOPI.

KOPI sempat mendulang masa kejayaan beberapa tahun silam saat banyaknya unit usaha yang dikelola oleh KOPI. “Sebelum ada kebijakan dari pusat, KOPI memiliki sejumlah unit usaha seperti Toko, dan pengelolaan parkir. Namun, saat ini unit usaha itu sudah tidak ada lagi dan hanya menyisakan 1 unit usaha yaitu Simpan Pinjam”, tambah Arif.

Saat kelesuan dalam tubuh KOPI mendera, FEB UB berupaya untuk membangkitkan lagi KOPI dengan meluncurkan program dan beberapa unit usaha seperti jasa travel. Di samping itu, untuk menguatkan koperasi yang secara rutin membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) ini, KOPI berupaya untuk menjalin kerjasama dengan beberapa pihak seperti alumni dan perbankan. KOPI juga berupaya menggiatkan anggotanya baik yang masih aktif di FEB UB maupun yang pensiun. Tidak hanya itu, pengelolaah KOPI juga akan dijalankan secara professional dan full time.

“Keanggotaan KOPI terbuka bagi warga FEB UB. Diharapkan kepada warga FEB UB yang belum menjadi anggota KOPI untuk bergabung. Syarat keanggotaan sangat mudah. Cukup mengisi formulir dan simpanan pokok sebesar Rp 150.000,00. KOPI selalu berupaya memberdayakan dan menyejahterakan anggota”, himbau Arif.

Saat ini kepengurusan KOPI diketuai oleh Sunaryo, Ph.D. KOPI ke depan akan berencana melibatkan pensiunan yang masih aktif menjadi anggota KOPI untuk bersama-sama memajukan koperasi  kebanggaan FEB UB ini. (ris)

FEB Sukses Selenggarakan Bedah Buku “Road to Semen Indonesia”

$
0
0
Dirut Semen Indonesia sedang menyampaikan materi

Dirut Semen Indonesia sedang menyampaikan materi (ysf)

Jum’at (23/5), bertempat di Aula Gedung Pascasarjana FEB UB telah diselenggarakan bedah buku berjudul “Road to Semen Indonesia : Transformasi korporasi mengubah konflik menjadi kekuatan” karya Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM. yang kini menjabat sebagai  Direktur Utama (Dirut) PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Selain bedah buku, kegiatan yang terselenggara berkat kolaborasi antara FEB UB dengan Semen Indonesia ini juga dirangkai dengan prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama antara Universitas Brawijaya dengan PT. Semen Indonesia Tbk. serta Semen Indonesia Foundation. Selain dihadiri oleh jajaran pimpinan FEB UB dan Semen Indonesia, gelaran kali ini juga dihadiri oleh Rektor UB beserta dekan-dekan dari berbagai fakultas di UB.

“Dalam transformasi suatu instansi, perlu adanya ketegasan dan keberanian yang dimiliki oleh pemimpinnya”, ujar Dekan FEB UB, Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya. Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya standar dalam proses perubahan, sehingga benar-benar menjadi lebih baik. Seperti yang telah dilakukan FEB UB, yakni mendapat akreditasi internasional, serta kerja sama dengan berbagai instansi terutama perguruan tinggi. Tidak hanya instansi dalam negeri, namun juga lintas negara. “Suatu kebanggan tersendiri bagi FEB UB yang kini telah menjalin kerja sama dengan PT. Semen Indonesia Tbk yang kini merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara.”, lanjut Beliau. Pada kegiatan ini terdapat empat orang pembahas, yakni Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA, Prof. Dr. Armanu, SE., M.Sc, Prof. Iwan Triyuwono SE., M.Ec, Ak., Ph.D, dan Dodi Wirawan Irawanto, SE., M.Com, Ph. D. serta seorang moderator, yakni Prof. Dr. Moeljadi, SE., SU.

Menurut Prof. Agus Suman, buku “Road to Semen Indonesia” memaparkan dua hal. Pertama tentang dinamika perusahaan hingga menemukan bentuk kelembagaan yang tepat, kemudian berpengaruh terhadap kinerja ekonomi perusahaan. Kedua tentang tokoh yang berada dibalik kesuksesan tersebut, dengan tokoh utama adalah Dr. Dwi Soetjipto. Sementara Prof. Armanu berpendapat bahwa kiprah Dr. Dwi Soetjipto sebagai Dirut Semen Indonesia mengindikasikan bahwa Beliau merupakan sosok praktisi yang juga memiliki kemampuan seorang ilmuwan. Ada kesadaran bahwa keberhasilan perusahaan tidak lepas dari aspek budaya organisasi dalam perusahaan tersebut.

Prof. Iwan Triyuwono mengungkapkan bahwa Semen Indonesia perlu meningkatkan aspek spiritualisme dalam kegiatan usahanya. Karena menurut Beliau, bisnis merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan oleh manusia untuk bertakwa. Sementara Dodi Wirawan Irawanto, Ph.D. mengungkapkan bahwa berbagai hal yang dijelaskan secara gamblang dalam buku tersebut telah menunjukkan keberhasilan Dr. Dwi Soetjipto dalam menghadapi berbagai keterbatasan yang ada, hingga akhirnya berhasil menyatukan tiga perusahaan semen besar di Indonesia ke dalam naungan PT. Semen Indonesia Tbk. Membuktikan pula keampuhan cara kepemimpinan Dr. Dwi Soetjipto yang bersedia untuk turun tangan langsung ke lapangan.

Kegiatan ini mendapat antusiasme serta sambutan yang sangat positif dari para mahasiswa, khususnya mahasiswa FEB UB dari berbagai jenjang. Hal ini terbukti dengan hadirnya ratusan mahasiswa hingga memenuhi kapasitas yang tersedia, bahkan puluhan mahasiswa tidak dapat masuk ke dalam Aula Gedung Pascasarjana FEB UB. (azm)

JPIC : Are you Ready To Get Hired?

$
0
0

 

Kebutuhan untuk memasuki dunia kerja penting dipersiapkan sebelum mahasiswa dinyatakan lulus. Tidak hanya puas berbekal ilmu yang diajarkan selama perkuliahan, tuntutan dunia kerja mewajibkan kandidat pencari kerja untuk memiliki softskill yang mumpuni seperti interpersonal skill (komunikasi, negosiasi, persuasi dan lainnya).

Job Placement and Information Center (JPIC) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dengan Language Development Center (LDC) FEB UB dan JOBSTREET pada tanggal 5 Juni 2014 akan mengadaka “Pelatihan Softskill : Psikotest, Wawancara* dan Pembuatan  Curriculum Vitae*(CV) dalam  Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja”.  Sejumlah pemateri kompeten dihadirkan yaitu Portika Apriana dari JOBSTREET, Sri Endah Tabiati (Dosen Bahasa Inggris FEB UB), dan Ika Herani (Dosen Psikologi UB).

Adapun pelatihan ini ditujukan tidak hanya bagi mahasiswa FEB UB, tapi juga alumni dan masyarakat umum dengan harga tiket masuk (HTM) yaitu Rp 30.000 (Mahasiswa/Alumni UB), Rp 40.000 (Umum). Pelatihan diadakan di Aula Gedung D FEB UB pada pukul 08.00 – 15.00 WIB. Peserta akan menerima sejumlah pelatihan untuk meningkatkan daya saingnya ketika mencari kerja. “Penyelenggara memberikan Makan Siang,
Materi, dan Sertifikat bagi peserta. Sedangkan untuk pendaftaran dapat dilakukan di JPIC FEB UB,  Bagian Alumni dan Kemahasiswaan FEB UB, dan LDC FEB UB atau menghubungi Yunus Rozikin di Bag. Alumni dan Kemahasiswaan FEB UB (08125216660) dan Yenny Kornitasari di JPC FEB UB (085649797517)”, terang Yenny Kornitasari. (ris)

 

 

 

 

 

Puluhan Mahasiswa FEB Sengaja Lepas Beasiswa

$
0
0

Setiap tahun melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), pemerintah rutin memberikan program Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (Beasiswa-PPA) dan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BPP-PPA). Tidak ketinggalan, FEB juga mendapatkan kuota tersendiri, yakni sekitar 200 mahasiswa. Proses seleksi dan administratif dilaksanakan pada bulan April hingga Mei ini. Akan tetapi puluhan mahasiswa FEB yang terpilih sebagai penerima beasiswa tersebut dengan sengaja mengundurkan diri. Mereka merasa masih mampu, sehingga tidak memerlukan beasiswa tersebut. FEB mengapresiasi tindakan tersebut, karena dengan begitu beasiswa tersebut dapat dialihkan kepada mahasiswa yang lebih membutuhkan.

“Sayangnya ada sejumlah mahasiswa yang mengundurkan diri, namun tanpa terlebih dulu melakukan konfirmasi kepada FEB”, ujar Radityo Putro Handrito, S.E., MM., salah seorang staff Pembantu Dekan II. Hal tersebut sedikit menjadi kendala tersendiri bagi FEB untuk me-replace kuota program beasiswa tersebut kepada mahasiswa lain yang lebih membutuhkan. Kedepannya, FEB mengharapkan para seluruh mahasiswa yang melepas program beasiswa juga melakukan konfirmasi kepada pihak dekanat FEB.

Dalam pemilihan calon penerima beasiswa tersebut, FEB dibantu oleh Badan Eksekutif Mahasiswa – FEB (BEM-FEB). Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM-FEB berperan aktif dalam menyeleksi para calon penerima beasiswa. Sehingga didapatkan daftar mahasiswa yang memang layak untuk mendapatkan beasiswa.

Proses pendistribusian dana Beasiswa-PPA dan BPP-PPA saat ini sedikit berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya. Tidak lagi melalui masing-masing fakultas, namun langsung melalui rekening khusus untuk tiap-tiap mahasiswa penerima dana tersebut. (azm/azh)

 

OM New Talenta Goyang Pasar Murah FEB UB

$
0
0

Lantunan lagu Kereta Malam yang dibawakan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Prof Candra Fajri Ananda, SE.,MSc.,Phd featuring  OM New Talenta, nyatanya sanggup memanaskan suasana Pasar Murah pada Minggu (8/6) yang bertempat di Gazebo Prabu Raden Wijaya UB. Tidak hanya anak-anak, kaum muda bahkan dosen, karyawan dan masyarakat umum peserta Pasar Murah pun tidak canggung untuk berdendang dan bergoyang pada tiap lagu yang dibawakan oleh orkes kebanggaan masyarakat Jawa Timur itu.

Pada Pasar Murah Minggu kemarin, FEB UB menjadi pelaksana/tuan rumah pada Pasar Murah yang dicanangkan oleh UB sebagai kegiatan rutin dan bergilir fakultas/program. Pada Pasar Murah Minggu ketiga itu, FEB UB selaku tuan rumah telah mendesain acara sedemikian rupa seperti menggelar senam pagi, makan pagi, pembagian door prize dan penampilan OM New Talenta. Acara yang berakhir siang hari itu ditutup dengan lagu dan goyang Oplosan dari peserta Pasar Minggu, tidak terkecuali istri-istri Dekan dan Pembantu Dekan di panggung hiburan. (ris)


Banjir Door Prize Pasar Murah FEB UB

$
0
0

Gazebo Prabu Raden Wijaya Universitas Brawijaya (UB) menjadi saksi suksesnya Pasar Murah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB). Sejumlah produk makanan, minuman, pakaian dan kerajinan tangan terlihat mengisi stan-stan pada Pasar Murah FEB UB. Tidak hanya stan dari pihak FEB UB, Pasar Murah itu turut diramaikan stan dari fakultas/program dan mahasiswa.

“Kegiatan Pasar Murah merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung World Class Entrepreneur University yang diserukan oleh UB. FEB UB juga terus berupaya untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Hal ini dilakukan mengingat lulusan yang semakin banyak, lapangan kerja yang terbatas”, jelas Dekan FEB UB, Prof Candra Fajri Ananda, SE.,MSc.,Phd membuka kegiatan Pasar Murah.  Dekan berharap mahasiswa dapat bersaing di dunia kerja sebagai pencari kerja maupun pembuka lapangan kerja. Untuk itu, Dekan akan terus mendukung kegiatan kewirausahaan dengan program-program unggulan.

Dalam acara tersebut, hadir Rektor UB Terpilih Prof Dr Ir Mohammad Bisri, MS, para Pembantu Rektor,  Dekan, Staf Ahli, Dosen, Karyawan, Mahasiswa di lingkungan UB, dan masyarakat umum. Berbagai puluhan bahkan ratusan hadiah disiapkan oleh FEB UB, mulai dari payung, peralatan dapur dan Handphone.Tidak kalah menariknya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai sponsor juga membagikan sejumlah uang tunai kepada peserta dengan nominal Rp. 100.000,00 hingga jutaan rupiah. “Tidak hanya door prize, peserta yang berbelanja di Pasar Murah FEB UB juga dimanjakan dengan diskon 10% per transaksi bila menggunakan Kartu Brizzi BRI ketika berbelanja di Pasar Murah”, jelas Radityo Putro H, SE.,MM, panitia Pasar Murah FEB UB. (ris)

 

 

UDA Kunjungi FEB UB untuk Studi Banding Sekaligus Coba Jalin Kerja Sama

$
0
0

Sabtu (25/5), Program Magister Manajemen (PMM) FEB kembali mendapat kunjungan kepustakaan serta studi banding dari Universitas Darma Agung (UDA) Medan. Kunjungan  ini bertujuan untuk saling berbagi informasi dan ilmu yang dimiliki. Rombongan diterima oleh dua orang perwakilan FEB, yakni Radityo Putro Handrito, S.E., M.M. dan Dimas Hendrawan, S.E., M.M. Hadir pula sejumlah pengurus Asosiasi Mahasiswa Program Magister Manajemen (AMPMM) untuk menerima kunjungan tersebut.

Setelah diterima oleh perwakilan FEB, rombongan berkeliling Gedung Pascasarjana dan juga memasuki perpustakaan FEB didampingi oleh sejumlah perwakilan dari AMPMM. Para dosen dan mahasiswa yang berkunjung tampak cukup antusias untuk mengetahui berbagai kelebihan dan fasilitas yang ada pada FEB, terutama Program Magister Manajemen FEB.

Selain untuk melakukan studi banding, ternyata UDA juga mengajak FEB melakukan kerja sama. Hal ini terkait dengan niatan mereka untuk membuka program Strata tiga (S-3) atau Doktor Jurusan Manajemen. Saat ini, Medan ada satu perguruan tinggi yang memiliki program S-3 Manajemen, yakni Universitas Sumatera Utara. “Keseriusan UDA terbukti dengan dibawanya surat dari rektor UDA”, ujar salah seorang pengurus AMPMM, Muhammad Ashur ketika diwawancarai.

Dalam studi banding tersebut, perwakilan dari UDA mendapat berbagai informasi tentang berbagai hal terkait perkuliahan yang berlangsung di FEB. Tingginya minat berbagai perguruan tinggi lain untuk berkunjung ke FEB merupakan salah satu indikator kini FEB telah semakin dikenal dan diperhitungkan di dunia pendidikan kancah nasional, maupun internasional. (azm)

Wisuda Periode VII, Dekan Ingatkan Wisudawan untuk Senantiasa Belajar

$
0
0

Pelepasan Wisudawan dan Wisudawati Program Sarjana dan Pasca Sarjana Periode VII Tahun Akademik 2013/2014 telah berlangsung pada hari Jum’at (30/5). Bertempat di Basement Gedung E Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB), kegiatan berlangsung pada malam hari. Diawali dengan pembukaan, kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan laporan oleh Dr. Ghazali Maski S.E., M.S. selaku Pembantu Dekan I. Dalam laporannya beliau menyampaikan pada periode kali ini, wisudawan & wisudawati yang mendapatkan predikat cumlaude berjumlah 36 mahasiswa yang terdiri oleh 10 orang dari S-1 Jurusan Ilmu Ekonomi, 6 orang dari S-1 Jurusan Manajemen, 16 orang dari S-1 Jurusan Akuntansi, dan 4 orang dari Program Pasca Sarjana FEB UB.

Seperti wisuda pada periode sebelumnya, FEB UB memberikan penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati peraih predikat Skripsi Terbaik. Tiga orang wisudawan & wisudawati FEB-UB yang berhasil mendapatkan predikat tersebut yaitu Heru Dwi Prasetya, SE. (Jurusan Ilmu Ekonomi) dengan judul “Analisis Suku Bunga KPR : Acuan dan Faktor Penentunya Berdasarkan Jenis Bank” dengan dosen pembimbing Marlina Ekawaty, S.E., M.Si., Ph.D.; Lutfiyana Riantika A., SE. (Jurusan Manajemen) dengan judul ”Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah” dengan dosen pembimbing Dr. Sudjanto, S.E., M.S. ; dan Gracia Masita, SE. (Jurusan Akuntansi) dengan judul “Determinan Efisiensi Perbankan di Indonesia Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA)”, dengan dosen pembimbing Drs. Imam Subekti, M.Si., Ak., Ph.D.

Setelah pemberian penghargaan kepada para wisudawan dan wisudawati, acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan wisudawan dan wisudawati. Program Sarjana diwakili oleh Gracia Masita, S.E. , sedangkan dari Program Pasca Sarjana diwakili oleh Achdiar Redy Setiawan, MSA. Mereka berdua mewakili para peserta wisuda untuk menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh pimpinan, dosen, staff dan pihak penunjang kegiatan pembelajaran di FEB UB yang telah menghantarkan proses pendidikan mereka hingga lulus. Karena kegiatan perkuliahan dapat terlaksana berkat sinergisitas seluruh elemen di FEB UB.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari Dekan FEB UB, Prof. Dr. Chandra Fajri Ananda, SE., MSc. Beliau mengingatkan para wisudawan untuk bersyukur dengan pencapaian saat ini, namun jangan merasa puas. Manusia harus terus menerus belajar, agar menjadi lebih baik lagi. Softskill dan kemampuan berbahasa Inggris harus senantiasa diasah, agar memiliki daya saing yang lebih unggul ketika terjun ke dunia kerja. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembacaan Doa, yang disusul dengan pemberian selamat kepada para wisudawan oleh jajaran pimpinan Fakultas dan Jurusan. (azm)

FEB UB Akan Resmikan Gedung Utama, Gedung Tertinggi Di UB

$
0
0

Komitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik tetap menjadi prioritas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) sebagai salah satu fakultas terbesar di UB. Perbaikan sarana dan prasarana terus dilakukan untuk menjaga kredibilitas fakultas yang telah mendapatkan akreditasi internasional dari The Alliance On Business Education And Sholarship For Tomorrow,a 21st (ABEST21). Salah satunya yaitu membangun gedung sebagai penunjang kegiatan akademik.

Gedung Utama FEB UB merupakan gedung yang digadang-gadang menjadi gedung tertinggi di UB ini pada Senin (16/6) akan segera diresmikan. Bertempat di Lobi Gedung Utama FEB UB, peresmian ini dilakukan setelah pengerjaan eksterior rampung dikerjakan. Adapun gedung yang telah menelan biaya 50 Milyar ini, telah merampungkan beberapa ruang yang segera dapat difungsikan. Gedung yang memulai pembangunan pada tahun 2012 lalu, dilengkapi dengan Mini Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia), cafetaria, meeting room, perpustakaan, laboratorium dan beberapa unsur penunjang kegiatan operasional FEB UB.. Sedangkan di lantai lainnya, gedung berlantai 11 ini akan difungsikan sebagai ruang kelas, ruang dosen, dekanat, dan kantor bagi sejumlah unit kerja FEB UB.

Tidak hanya akan meresmikan Gedung Utama FEB UB, pada kesempatan yang sama akan diresmikan pula Klinik Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Kantor Ikatan Keluarga Alumni FEB UB yang terletak di Gedung Dekanat FEB UB. Peresmian direncanakan akan dilakukan oleh Rektor UB, Prof Ir Dr Yogi Sugito. Sejumlah pimpinan rektorat, fakultas, program studi, lembaga, dosen, karyawan, mahasiswa dan rekanan akan hadir sebagai saksi telah diaktifkannya Gedung Utama FEB UB yang menjadi kebanggaan fakultas yang telah berusia setengah abad lebih ini.. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh media massa sebagai media untuk sosialisasi kepada masyarakat yang tidak lain adalah pihak yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemajuan FEB UB. Peresmian ini membawa harapan besar agar FEB UB dapat meningkatkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder. (ris)

Prof. Erani, Guru Besar JIE FEB UB jadi Moderator Debat Pilpres Kedua

$
0
0

Selasa (10/6), Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan kepada masyarakat sosok moderator yang akan memandu Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada Minggu (15/6/2014) di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (JIE FEB UB) ini didaulat menjadi moderator dalam Debat yang akan ditayangkan dibeberapa stasiun televisi pada pukul 19.00 WIB secara live. Tema debat yang akan menyita jutaan mata ini akan membahas mengenai “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”.

Dikutip dari Metrotvnews.com, Pemilihan Prof Erani sebagai moderator debat Pilihan Presiden (Pilpres) kedua ini dengan mempertimbangan dari segi kompetensi, track record, dan independensi. Hal tersebut tidak dapat diragukan lagi, mengingat Beliau merupakan salah satu Profesor Muda yang menyelesaikan gelar sarjana dari Jurusan Ilmu Ekonomi (dulu IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada tahun 1996, selanjutnya studi post-graduate (MSc) melalui beasiswa GTZ pada tahun 1999 dan 2005 menyelesaikan studi doktoral (Ph.D) melalui beasiswa DAAD pada tahun 2005 dimana gelar MSc dan PhD Beliau ditempuh di University of Göttingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman. Dan sekarang diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Kelembagaan di FEB UB sejak tahun 2010.

Selain itu juga melihat track record di bidang Ekonomi dari pria kelahiran Ponorogo (1973) ini selalui aktif dalam publikasi artikel diberbagai media massa dan jurnal ilmiah (sekitar 500 artikel telah diterbitkan di koran/majalah nasional) dan juga telah mempresentasikan paper dalam forum-forum seminar nasional maupun internasional. Disamping itu, selain aktif sebagai Dosen di JIFEB UB hingga saat ini, Prof. Erani juga mengemban amanah sebagai Direktur Eksekutif INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) di Jakarta mulai 2008 – saat ini, menjadi Anggota BSBI (Badan Supervisi Bank Indonesia) sejak maret 2010, serta menjadi Ketua Focus Group Infrastruktur Pengurus Pusat ISEI (2012-2015). (yni/ris)

 

Viewing all 1789 articles
Browse latest View live